Thursday, June 28, 2018

Ulasan Buku Bumi Hijrah Karya Nadia Karina Hakman

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Pertama kali kenal Karin, Nadia Karina Hakman, adalah saat SMP semester awal, kelas 1-BB-1. Kami sama-sama ikut ekskul SAS (Santri Analis Sejarah) bimbingan ustadz. Udyana dan pernah mendapat tugas membuat otobiografi.


Membaca buku Bumi Hijrah seperti sedang berhadapan dengan Karin yang sedang menceritakan tentang pengalaman hidupnya dengan sifat tawadhu, humble, dan bahasa yang santun.




  Banyak hikmah yang dapat kita pelajari dari life journey seorang Karin dalam buku tersebut:
  • Strugle untuk mendapatkan beasiswa S1 di The University of Auckland- New Zealand dan S2 di Monash University, Australia
  • She tells anything that comes along on her way of hijrah. Dari mulai dipertemukan sahabat dalam ukhuwah fillah (persaudaraan karena Allah), proses berhijab, perbaikan akhlak dan ibadah, dan lain-lain.
  • Proposal pernikahan yang membuat ithmi'nan (tenang) di hati.
  • Kisah tentang musaafiru ma'al Qur'an, perjalanan bersama Al-Qur'an.
  • Amal yang bergerak dalam kebaikan dengan terbentuknya Program Online HomeSchooling Rabbani
Dengan membaca buku ini, secara otomatis kita juga sedang berdoa karna banyak doa tulus yang tertulis.

Untuk Karin, terima kasih atas buah karyanya berupa buku Bumi Hijrah. Semoga Allah merahmatimu, semoga buku tersebut dapat menjadi sebuah media amal jariahmu.

Spesifikasi Buku 

Judul Buku : Bumi Hijrah
Penulis : Nadia Karina Hakman
Penerbit : Halaman Moeka Publishing dan Maera Publishing
Jumlah Halaman : 183
ISBN : 978-602-269-256-0
Harga : Rp 59.000 (Juni 2018)

Kutipan Tulisan dari Buku 

Beberapa kutipan penting dari buku Bumi Hijrah yang menginspirasi saya untuk menjadi pribadi yang lebih baik : 
  • If I can be better, Why should I be ordinary; If I can achieve higher, Why should I just be average; And if I can contribute more, Why should I contribute less. (Halaman 16)
  • Hanya orang-orang yang menjadikan Allah sebagai Rabb-nya lah yang akan merasakan kebahagiaan, tenang, dan optimis secara lengkap dan hakiki. Selain dari itu, semuanya fana, semu, dan sementara. (Halaman 30)
  • Hidayah itu setia. Ia senantiasa hadir di kala hati mencarinya. (Halaman 34)
  • Kebaikan apapun yang kita mulai dan rutinkan karena Allah, Insya Allah akan menagih untuk pintu kebaikan yang lainnya (Halaman 50)


1 comments:

Post a Comment

 
;