Tuesday, March 3, 2015 3 comments

Kecewa Pelayanan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor di outlet samsat Bank BJB Babelan

Sebagai warga negara yang baik, kami taat pembayaran pajak termasuk pajak kendaraan bermotor. Hari ini Selasa, 3 Maret 2015 saya sangat kecewa dengan pelayanan pembayaran pajak mobil di outlet samsat cabang bank BJB Babelan yang tidak memakai sistem nomer antrian, sehingga sangat tidak efisien dan tidak efektif.

Karena saya dan suami bekerja, Ibu mertua membantu bayar pajak kendaraan bermotor di samsat bank BJB Babelan dan sudah antri sejak jam 07.30 WIB akan tetapi hingga jam 09.00 WIB belum ada panggilan juga. Karena hal tersebut, saya dan suami, kami berdua izin cuti mendadak dan berangkat dari Kuningan (Jakarta) ke Babelan (Bekasi) untuk menemani Ibu. Kami menunggu di outlet samsat Babelan hingga jam 12.00 WIB tapi hasilnya nihil. Hal ini sungguh sangat melelahkan.

Yang dipakai adalah antrian berdasarkan dokumen asli yang ditumpuk tinggi di meja dan kemudian dipanggil namanya satu persatu. Saya lihat peserta antrian dengan leluasa mengambil atau meletakkan dokumen yang kurang pada tumpukan tersebut. 

Dengan sistem tumpukan dokumen tersebut menyebabkan saya kehilangan satu set dokumen asli untuk bayar pajak mobil suami saya. Ini sebagai pengalaman saja, untuk selanjutnya jika masih diterapkan sistem antrian dengan menumpuk dokumen seperti ini, gunakan saja copy dokumen jika sudah dipanggil maka serahkan yang asli.

Alhamdulillah BPKB masih di leasing, bagaimana jika hilang juga, bisa-bisa disalahgunakan bagi yang bukan miliknya, karena saya lihat orang-orang main ambil dan letakkan begitu saja. Benar-benar deh emang kudu diperbaiki sistem jadul kayak gini dan harus diganti dengan menerapkan sistem nomer antrian.

Dan polisi yang bertugas yang berinisial Bpk. S******, SH itu malah bersikap sangat menyombongkan pangkat dirinya sebagai polisi, tidak peduli, dan tidak sopan. Terlebih ketika saya meminta Pak polisi untuk tidak merokok di ruangan ber AC dikarenakan saya sedang hamil. Bukannya mematikan rokok, bapak tersebut malah menyuruh saya keluar ruangan. Sebagai customer seharusnya saya mendapatkan pelayanan yang baik.

Ditambah Pak Polisi itu bilang buat STNK baru mah gampang. Haiss... sangat menyebalkan bukan. Lah saya tidak akan repot buat STNK baru jika STNK saya tidak dihilangkan oleh dia. Kalaupun jika terbawa sama orang, setidaknya Pak Polisi tersebut meminta maaf atau memberikan arahan yang baik atau membantu membuatkan surat kehilangan. Sudah dokumen asli hilang, lelah menunggu, ditambah perlakuan yang sangat tidak sopan.

Akhirnya suami serahkan nomer handphonenya ke petugas Bank BJB dan minta dihubungi jika dokumennya telah ditemukan. Sore harinya suami langsung mengurus surat kehilangan ke kantor polisi. 

Ya Allah, semoga Engkau memberikan kesadaran kepada orang yang berbuat dzalim tersebut. Dan jika dokumen terbawa sama orang lain, semoga orang tersebut berniat baik untuk mengembalikan dokumen asli pajak mobil suami saya. Kalaupun tidak diketemukan semoga tidak ada masalah dalam proses pembuatan dokumen asli termasuk STNK yang baru. Aamiin.


Update:
Alhamdulillah besok siangnya petugas Bank BJB menelfon suami dan memberitahukan bahwa dokumen ditemukan, ada orang yang baik mengembalikannya. Dokumen pajak suami terselip dalam dokumen pajak orang tersebut. Mereka meminta maaf atas nama petugas Bank BJB dan polisi yang bertugas di samsat saat itu. Polisi yang bertugas kali ini orangnya baik bukan polisi kemaren yang sikapnya kurang sopan.


 
;