Jakarta memiliki banyak pesona yang tidak terlihat oleh mata
kita. Salah satunya adalah makanan.
Menyambut ulang tahun Jakarta, blog saya kali ini mengangkat makanan
khas Betawi yang unik dan khas. Jadi, silahkan baca artikel ini dan mulai
hunting untuk mencobanya langsung.
Sayur Besan
Menu makanan ini biasanya hadir ketika ada
acara lamaran atau pernikahan. Disebut sayur besan, karena makanan ini memang
khusus dibuat untuk menghormati calon besan loh! Berbahan dasar terubuk (telur
tebu / bunga tebu) yang katanya sudah langka, kentang, soun, petai, dan ebi
yang disajikan dengan kuah santan.
Kerak Telor
Penganan Khas Betawi berbahan dasar telur
bebek atau telur ayam dan beras ketan ini memang unik karena dimasak
menggunakan tuku arang. Cara memasaknya pun sederhana tanpa menggunakan minyak.
Pertama kali saya makan kerak telor di museum Fatahillah
Kota Tua
Jakarta.
Pertama kali saya makan kerak telor di museum Fatahillah
Kota Tua
Jakarta.
Asinan Jakarta
Gabus Pucung
Disebut gabus pucung karena menggunakan ikan
gabus dan pucung (kluwek / keluak) sebagai bahan utama.
Roti Buaya
Roti yang akan selalu ada saat lamaran atau
pernikahan masyarakat Betawi. Kenapa
Buaya? Karena buaya dikenal hanya kawin sekali seumur hidupnya. Oleh karena
itu, buaya dipilih untuk mendoakan pasangan baru supaya langgeng dan selalu
setia satu sama lain.
Nasi Uduk
Soto Betawi
Toge Goreng Betawi
Kue Dongkal
Kue Dongkal terbuat dari tepung beras yang
sudah dicampur garam, dengan taburan kelapa parut dan siraman gula aren.
Kembang Goyang
Kue Pepe / Lapis Pepe
Kue Pepe atau Lapis Pepe terbuat dari adonan tepung beras, tepung sagu, gula, dan santan.
Kue akar Kelapa
Gulali
Nasi Ulam
Kembang Tahu
Es Selendang Mayang
Pindang Bandeng
Semur Jengkol
Laksa Betawi
Kue Rangi
Bir Pletok
Meski diberi nama Bir Pletok, namun minuman ini sama sekali jauh dari bayangan kita seputar bir yang beralkohol. Bir Pletok memiliki rasa manis dan tidak memiliki kandungan alkohol. Minuman ini terbuat dari campuran serai, jahe, dan daun pandan wangi. Warna merahnya didapat dari kayu secang.
0 komentar:
Posting Komentar