Senin, 22 Desember 2025 0 komentar

Hari Ibu: Doa, Keteguhan, dan Cinta yang Tak Pernah Surut

Hari Ibu bukan sekadar perayaan dengan bunga atau ucapan manis. Hari Ibu adalah ruang refleksi untuk melihat kembali betapa luas dan dalamnya peran seorang ibu dalam kehidupan. Ibu adalah sekolah pertama, pelukan teraman, dan doa paling setia yang tak pernah putus, bahkan ketika dunia terasa runtuh.

Di balik keseharian yang sering tampak sederhana, ibu menjalani banyak peran sekaligus. Ia adalah pengasuh, pendidik, penjaga emosi keluarga, sekaligus penopang dalam diam. Banyak ibu bangun paling pagi dan tidur paling akhir, memastikan semua kebutuhan terpenuhi sebelum memikirkan dirinya sendiri. Pengorbanan itu jarang diumumkan, namun selalu terasa.

Hari ini, makna Hari Ibu menjadi semakin dalam ketika kita menoleh ke Sumatera, ke wilayah-wilayah yang sedang dilanda musibah banjir. Di sana, para ibu menghadapi ujian berat. Air yang masuk ke rumah bukan hanya merusak harta benda, tetapi juga mengganggu rasa aman. Namun, di tengah keterbatasan dan kelelahan, para ibu tetap berdiri untuk menenangkan anak-anaknya, menyiapkan apa yang tersisa, dan menyimpan ketakutan mereka sendiri rapat-rapat di dalam hati.

Lebih mengharukan lagi, banyak dari ibu-ibu ini merelakan anak-anaknya turun langsung menjadi relawan. Anak-anak yang mereka besarkan dengan penuh cinta kini memilih membantu sesama: mengangkat logistik, mengevakuasi warga, membersihkan lumpur, dan menjadi tangan-tangan harapan. Bagi seorang ibu, melepas anaknya dalam situasi bencana bukan perkara mudah. Ada rasa bangga, namun juga cemas yang terus mengiringi setiap langkah anaknya.

Di sinilah kita melihat kekuatan sejati seorang ibu. Ia mengajarkan nilai kemanusiaan bukan lewat kata-kata panjang, tetapi lewat teladan. Ibu-ibu ini mengajarkan bahwa kepedulian pada sesama adalah bagian dari kehidupan, bahwa membantu orang lain adalah bentuk syukur.

Hari Ibu adalah tentang mereka, para ibu yang tetap memasak di dapur darurat, yang mengeringkan air mata sebelum anaknya melihat, yang berdoa dalam sunyi agar anak-anaknya selamat saat menjadi relawan. Mereka mungkin tidak tampil di berita, tetapi peran mereka adalah fondasi dari keberanian dan empati generasi berikutnya.

Pada Hari Ibu ini, mari kita kirimkan doa dan dukungan untuk para ibu di Sumatera dan di mana pun mereka berada. Semoga mereka diberi kekuatan, kesehatan, dan penghiburan. Dan semoga kita semua belajar dari keteguhan hati seorang ibu: bahwa cinta sejati tidak pernah berhenti, bahkan di tengah banjir, kehilangan, dan ketidakpastian.

Selamat Hari Ibu. Terima kasih atas cinta yang selalu menemukan jalannya, dalam keadaan apa pun.

 
;