Tuesday, May 24, 2011 0 comments

Cheerleaders versi Sifa





Hari ini, sikap ke kanak-kanakkanku lagi kumat. Dan yang jadi media penyalurannya adalah aplikasi Doodle IMVironment pada YM (Yahoo Messenger). Aku gambar chearleaders [seperti gambar di atas] dan aku kirim ke teman-teman kantor.

Dan di box pesan nya aku ketik "Cayoo semangat, aku kirimin chearleaders niih" ^_^

Mereka pada langsung ketawa (Aku tahu mereka pasti lagi pada pusing coding2, biar untuk refresh sejenak saja).

Salah satu kakak senior di kantor, mbak Ira Hastui, dia balas YM aku begini: "De Sifa, ooo itu cheerleaders toh, ehehhee, kirain apa an :P"

Hadeh2, emang na gak mirip yah, padahal udah bagus gitu kok gambar na

Mbak Ira: "Heheheh, lebih mirip sifa"

*Gubrakzz... #nelen laptop
Sunday, May 22, 2011 0 comments

Istikharah Cinta



Katakanlah cinta melalui hati dalam istikharah cintamu pada Ilahi Rabbi.
Ya Allah, hamba mohon agar iman yang tipis ini mampu bertahan, dan menetapkan malu ini pada tempatnya. Hingga saat yang indah itu datang. Amiin Yaa Rahmaan.

Dan setelah ikatan terjalin antara aku dengannya yang disaksikan oleh malaikat, semoga aku dapat menjadi pendamping yang patuh, yang  senantiasa bersyukur dan berterimakasih, yang menjaga diri dan harta suamiku, yang tidak mudah menuduh dan menyakiti hatinya, yang menyimpan rahasia dan menutupi aibnya. sebab aku tahu, tidak mudah untuk menjadi seorang suami, tidak mudah untuk menjadi orang yang bertanggung jawab penuh terhadap orang lain, yang harus menjaga dirinya dan ahlinya dari api neraka. Jadi aku tidak boleh membebani dia, tapi aku akan membantu dia sesuai peran yang kupunya. Amiin
Tuesday, May 17, 2011 0 comments

Kangen masakan Mama


Orang yang merantau seperti saya terkadang suka kangen dengan masakan mama.

Sifa : Makan siang pakai apa mam?
Mama : Pakai Ceper, Bapak seneng, nanti metik lagi buat besok
Sifa : Sifa mau sayur ceper na dong
Mama : Rene, enak lho

Hikz, cuma bisa ngiler dari jauh. Kangen masakan mama T_T
Wednesday, May 11, 2011 0 comments

Takkan Lari Gunung Di Kejar

Takkan Lari Gunung Dikejar
Usah Hati Cemas Berdebar
Walau Jauh Nian Perjalanan
Kan Cepat Jua Nan Di Angan

Takkan Lari Gunung Dikejar
Usah Kalbu Resah Bergetar
Walaupun Rimba Lara Membentang
Nan Di Rindu Pasti Terjelang

Selalu Mega Nan Kelabu
Menaungi Gunung Nan Ayu
O..Oh Kan Sampai Jua Akhirnya Ke...sana
Takkan Lari Gunung Di kejar


====

Lagu ini adalah lagu wajib ujian kesenian di sekolah. Ada kenangan lucu mengingat aku menyanyikan lagu itu, dengan memakai kain mbah putri yang berwarna coklat ke kuning-kuningan ^_^
0 comments

Cerita Sederhana

Ini cerita sederhana tapi mengena..silahkan dinikmati..

TOPLES MAYONES

Manakala hidupmu terasa tidak begitu mudah untuk dijalani dan manakala 24
jam sehari terasa masih kurang bagimu ... ingatlah akan toples mayones dan
dua cangkir kopi.


Seorang professor berdiri di depan kelas filsafat sembari meletakkan
beberapa barang di depan mejanya. Saat kelas dimulai, tanpa mengucapkan
sepatah kata, dia mengambil toples mayones kosong yang besar dan mulai
mengisinya dengan bola-bola golf. Kemudian ia berkata pada para muridnya,
apakah toples itu sudah penuh. Para murid menyetujuinya. Kemudian ia
mengambil sekotak batu koral dan menuangkannya ke dalam toples tersebut. Dia
mengguncangkan toples itu perlahan-lahan. Batu-batu koral masuk, mengisi
tempat kosong di antara bola-bola golf. Kemudian ia bertanya pada para murid,
apakah toples itu sudah penuh. Mereka setuju bahwa toples itu sudah penuh.
Selanjutnya profesor mengambil sekotak pasir dan menebarkannya ke dalam
toples ... Tentu saja pasir itu menutup segala sesuatunya. Profesor sekali
lagi bertanya apakah toples sudah penuh .... Para murid dengan suara bulat
berkata, "Yes" Profesor kemudian menyeduh dua cangkir kopi dan
menuangkan isinya ke dalam toples, dan secara efektif kopi tersebut mengisi
ruangan kosong di antara pasir. Para murid tertawa ....

"Sekarang,"kata profesor ketika suara tawa mereda, "Saya ingin kalian
memahami bahwa toples ini mewakili kehidupanmu."*

"Bola-bola golf adalah hal-hal yang penting - Tuhan, keluarga, anak-anak,
kesehatan, teman dan para sahabat."

"Jika segala sesuatu hilang dan hanya tinggal mereka, maka hidupmu masih
tetap penuh."

"Batu-batu koral adalah hal yang lain, seperti rumah dan mobil."

"Pasir adalah hal-hal yang sepele."

"Jika kalian pertama kali memasukkan pasir ke dalamtoples,"
lanjutprofesor,

"Maka tidak akan tersisa ruangan untuk batu-batu koral ataupun untuk bola-bola golf… Hal yang sama akan terjadi dalam hidupmu." *

"Jika kalian menghabiskan enerji untuk hal-hal yang sepele, kalian tidak
akan mempunyai ruang untuk hal-hal yang penting buat kalian."

"Jadi ..."

"Beri perhatian untuk hal-hal yang penting untuk kebahagiaanmu."

"Bermainlah dengan anak-anakmu."

"Luangkan waktu untuk check up kesehatan."

"Ajak pasanganmu untuk keluar makan malam"

"Akan selalu ada waktu untuk membersihkan rumah dan memperbaiki perabotan."

"Berikan perhatian terlebih dahulu kepada bola-bola golf -- Hal-hal yang benar-benar penting. Atur prioritasmu. Baru yang terakhir, urus pasirnya."

Salah satu murid mengangkat tangan dan bertanya, "Kopi mewakili apa?"
Profesor tersenyum "Saya senang kamu bertanya. Itu untuk menunjukkan kepada kalian, sekali pun hidupmu tampak sudah begitu penuh, tetap selalu ada waktu luang untuk minum secangkir kopi bersama sahabat..."
Tuesday, May 10, 2011 0 comments

Sahabat Mayaku

Aku hanya mengenalmu dari teman kuliahku
Aku hanya suka membaca tulisan-tulisan di blogmu yang sarat dengan makna
Aku tidak begitu jauh mengenalimu
Ketemu langsung pun tidak pernah
Tapi, aku akan merasa bahagia
Disetiap kita saling memberikan semangat dan bertukar pikiran
Disetiap kamu memberikan nasihat
Disetiap kamu bercerita tentang buku, kegiatan sosial, sastra, sepeda, keponakan kesayanganmu, dan bisnis gulamu
Terima kasih telah menjadi sahabatku walaupun hanya di dunia maya
Saturday, May 7, 2011 0 comments

Stereotipe

Terkadang stereotipe atau pandangan orang identik dengan atributnya. Apakah itu kelompoknya, agamanya, jabatannya, keturunannya, status sosialnya, atau apapun yang dikenakannya. Dan sikap yang dilakukan salah seorang dari suatu kelompok sangat berpengaruh untuk membuat suatu ciri kelompok.

Beberapa bulan yang lalu, aku mendengar perbincangan orang di salah satu salon di daerah Bekasi (Bukan maksud menguping hanya saja suara mereka cukup keras, sehingga telinga ini pun menangkap pembicaraan mereka). Salah satu dari mereka berkata: “ Tau nggak si A yang pakai jilbab itu lho, masa dia pakai jilbab tapi hamil di luar nikah. Percuma yah pakai jilbab”.

Aku hanya membatin kenapa harus mengikutsertakan kata jilbab. Tidak ada yang salah dengan jilbabnya. Cukup si A itu saja yang salah. Jilbab tidak ikut campur dalam kesalahan yang diperbuat si A. Ada juga yang menganggap akhwat yang memakai jilbab panjang dan ikhwan berjenggot panjang identik dengan Islam dan ciri-ciri teroris. Perlu dicatat disini teroris itu bukan Islam tapi orang yang melakukan kejahatan teroris itu sendiri.

Aku juga pernah salah menilai orang karena atributnya. Seorang tukang parkir berperawakan agak seram dengan rambut gondrong dan terlihat banyak tato di sepanjang tangannya. Dia tukang parkir illegal yang memanfaatkan daerah kosong di dekat mall ITC Kuningan. Tapi image seram itu langsung hilang ketika aku membeli nasi uduk dari si Tato itu, ternyata di pagi hari si Tato berjualan nasi uduk dekat kantor (Biasanya tukang nasi uduk identik dengan ibu-ibu). Dia cekatan dalam membungkus nasi dengan kertas minyak, meletakkan lauk, menaburi bawang goreng dan kerupuk. Dia ramah sekali, bercerita ngalor ngidul, dan selalu memberikan senyuman. Sungguh berbeda dengan pikiran negatifku sebelumnya. 
Don't judge people by their cover.

Polisi pada umumnya identik dengan sikap tegas dan serius, namun sikap menghibur ternyata juga langsung tergambar pada Polisi karena kehebohan Briptu Norman dalam lipsing chaiya-chaiya.

Anggota DPR banyak yang berbuat korupsi? Iyah, tapi dengan catatan banyak bukan berarti semuanya. Jangan sampai dengan senang hati kita mencap semua anggota DPR itu sebagai koruptor. Lantas, bagaimana dengan anggota DPR yang bersih dari sifat korupsi. Padahal dia sedang berjuang untuk memberikan yang terbaik untuk rakyat, namun malah di caci dengan kata koruptor oleh rakyatnya yang sedang dibela.

Minggu lalu, aku menonton acara kick andy. Diceritakan seorang anak Bali bernama Ni Wayan Mertayani atau yang biasa disapa Wayan Sepi, dia berprofesi sebagai pemulung. Namun dia telah mengharumkan nama Indonesia di mata dunia dengan menjadi juara satu lomba fotografi Internasional yang diselenggarakan di Belanda, padahal dia hanya bermodalkan kamera yang dipinjamkan turis yang datang ke Bali (Turis itu pun yang memberikan izin si cewek Bali membaca di perpustakaan pribadinya). Si cewek Bali menulis buku yang sudah go International. Saat Andrea Hirata memberikan buku laskar pelangi versi Inggris ke cewek Bali dan berkata “Wah, aku kalah sama cewek belia, buku laskar pelangi membutuhkan waktu lima tahun untuk go International”.

Si cewek Bali bercerita “Mungkin karena aku miskin, dulu ketika di sekolah, aku sering di ejek dan di hina oleh teman-teman. Malahan dianggap pencuri. Padahal aku tidak sama sekali mencuri barang yang dituduhkan teman-teman. Apakah setiap orang miskin harus dianggap sebagai pencuri?”. Dan kameramen Metro TV menyorot Ibunda cewek Bali yang menangis (mungkin karena kasihan). Disini atribut miskin identik dengan pencuri.

Dan sekarang, apakah ketika kamu mengetahui aku alumni Al-Zaytun, lantas kamu menjauh? Setelah sekarang sedang heboh berita-berita miring tetang Al-Zaytun. Adapun kalau aku punya salah, kamu jangan anggap sama teman-temanku di Al-Zaytun punya salah yang sama denganku. Begitupun jika mereka ada yang berbuat salah, jangan anggap aku bisa berbuat salah seperti apa yang mereka berbuat, walaupun kami se-almamater. Karena itu hanya atribut, dan semuanya kembali pada kepribadian masing-masing.

======

"Ndak usah banyak melawan fitnah dengan perkataan, cukup buktikan bahwa kita orang baik melalui semua tingkah laku dan akhlak kita" (SMS dari Om nya Nesya).
 
;