Tuesday, December 28, 2010 2 comments

Penuh Tantangan di LSM Lingkungan

Melihat keadaan lingkungan yang makin amburadul – tumpukan sampah menggunung dimana-mana, nggak ada lagi taman kota yang hijau, pencemaran laut, dan sebagainya pasti bikin kita gemas. Kalau kerusakan ini terjadi terus-menerus, bisa-bisa kita mesti pindah ke planet lain, nih!

Daripada cuma kesal melihat kerusakan lingkungan ini, mendingan kita terlibat aktif jadi penyelamat lingkungan. Caranya gampang banget gabung di LSM Lingkungan.

Berikut adalah beberapa LSM yang berada di Indonesia:

1. WWF (World Wildlife Fund) Indonesia
Kantor Taman A9, Unit A-1 Kawasan Mega Kuningan, Jakarta
http://www.wwf.or.id/

2. Greenpeace South East Asia
Jl. Cimandiri 24 Jakarta Pusat
http://www.greenpeace.org/seasia/id/

3. WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia)
Jl. Kalibata Timur 19, Jakarta
http://www.walhi.or.id/

4. Sahabat Satwa
Kebun Binatang Ragunan, Jl. Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta
http://www.jakarta.go.id/ragunan/4.htm

Cinta Lingkungan, Dong!

Namanya juga bekerja sebagai penyelamat lingkungan, sudah pasti kita dituntut mengetahui isyu lingkungan lebih dalam.

“Tujuan berdirinya LSM Lingkungan, karena adanya keprihatinan pada lingkungan yang tambah rusak. Jadi, Wajib hukumnya calon karyawan LSM Lingkungan memiliki kepedulian terhadap lingkungan. Latar belakang pendidikan juga perlu, namun keingintahuan mengenai alam lebih penting,” ujar Selamet Daroyni, Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI).

Wah . . . jangan-jangan tes awalnya kita bakal banyak ditanya soal lingkungan? Kalau nggak bisa jawab, kita bakal ditolak bekerja di LSM itu, dong?

“Nggak juga, punya keinginan untuk mengurangi pencemaran saja sudah sangat membantu. Justru mereka disini dapat pengalaman dan pengetahuan baru soal lingkungan,” kata Selamet.

Cas-cis-cus

Biarpun kita lebih banyak bergerak di dalam negeri, bukan berarti kemampuan bahasa asing nggak dibutuhkan. Menguasai bahasa asing, terutama Bahasa Inggris,wajib hukumnya. Soalnya, kita bakal banyak berhubungan dengan LSM dari luar negeri.

Untungnya nih, di beberapa LSM ada kursus bahasa asing gratis buat para karyawan yang bertujuan agar mampu berkomunikasi dengan staf dari negara lain.

Perlu Keahlian Lain

Paling nggak, kita pernah terlibat organisasi pecinta lingkungan atau ikutan gerakan peduli lingkungan. LSM juga mengadakan pelatihan yang di ikuti beberapa bulan sehingga menambah keterampilan staf.

Bekerja di LSM dituntut untuk kreatif dan mandiri. Jadi, jangan heran kalau beberapa pekerjaan diambil alih satu orang sekaligus. Misalnya, jika punya kemampuan fotografi dan desain, akan lebih mudah membuat press release dan bahan kampanye.

Jabatan Beragam

Posisi yang ditawarkan LSM bervariasi. Kita bakal dimasukkan ke divisi yang sesuai minat dan keahlian kita. Ada beberapa bagian penting di LSM, seperti divisi kampanye, riset, dan media.

Salah satu tantangan di setiap jabatan LSM adalah keharusan menjalin hubungan dengan semua lapisan masyarakat. Mulai dari masyarakat yang terkena dampak langsung dari kerusakan lingkungan, LSM lain untuk bertukar informasi, sampai pemerintah dan badan usaha untuk minta dukungan.

Setiap staf mempunyai kemampuan persuasif yang baik agar bisa menggalang suara publik. Sedangkan saat berhadapan dengan pemerintah dan badan usaha, kami bertugas agar mereka sepakat dengan program untuk menyelamatkan lingkungan.

Penuh Petualangan

Dengan bertemu banyak orang di lapangan saat bertugas, kita jadi bisa mengenal kebudayaan dari daerah, bahkan negara lain.

“Saya pernah ditempatkan di Kalimantan dan melihat penangkaran orang utan disana. Saat di Lampung, saya ikut memasang pengintai pada gajah untuk mengetahui keberadaan kelompoknya.” Kata Desmarita.

Risiko Berbahaya

Setiap pekerjaan pasti ada risikonya, termasuk bekerja di LSM. Akibat sering bertentangan dengan kebijakan pemerintah dan badan usaha, kita bakal sering mendapat tekanan. Namun, ancaman ini bakal membuat kita lebih kuat menghadapi masalah lebih besar. Selain itu, pihak LSM menyediakan bantuan hukum dan asuransi jiwa, ada jaringan internasional yang akan melindungi kita saat melakukan kegiatan advokasi.

Ada lagi, nih

Sebaiknya kita nggak memikirkan soal materi ketika memutuskan bergabung dengan LSM. Loyalitas dan keinginan kita untuk memperbaiki lingkungan yang jadi prioritas utama.
Mungkin banyak anggapan kalau kerja di LSM internasional gajinya besar. Padahal sebenarnya gaji itu disesuaikan dengan standar hidup di negara yang bersangkutan.
Kita bakal miskin berat bekerja di LSM? Nggak juga, ah! Kita tetap mendapatkan hak-hak kita sebagai karyawan. Yang namanya tunjangan dan asuransi kesehatan tetap kita terima. Sst . . . segudang pengalaman dan tantangan yang kita dapat nggak bisa dibandingkan dengan materi!! Siap jadi penyelamat lingkungan?

Keluar Negeri, Gratis!!

Salah satu peluang bagus bekerja di LSM adalah adanya kesempatan untuk bekerja dan belajar di luar negeri. Selain itu kita juga bakal sering diperbantukan menangani aksi sosial di negara lain.

Selain itu, sering diadakan pertukaran staf untuk ditempatkan di berbagai negara. Tujuannya, kita bisa membandingkan kerusakan lingkungan yang ada di setiap tempat, dan mengunjungi tempat-tempat menarik yang jarang diketahui orang lain sekaligus meneliti lingkungan di berbagai tempat.

Paruh Waktu, Sama Asyiknya

Beberapa LSM biasanya buka lowongan paruh waktu-kita hanya bekerja di saat LSM mengadakan event.

“Untuk yang nggak punya banyak waktu tapi tertarik menyelamatkan lingkungan, bisa ikutan jadi relawan dan memberikan dukungan berupa dana. Biasanya hanya bekerja sekitar tiga hari selama seminggu dan tentu saja tidak dapat tunjangan seperti para pegawai tetap,”ujar bustamar.

Asyiknya neh, meski hanya sebagai relawan, kita juga mempunyai kesempatan untuk bekerja sama dengan pusat konservasi alam di berbagai daerah. Seru banget!

Pekerjaan ini nggak hanya menguntungkan diri sendiri, tapi juga dunia. Tertarik bergabung dengan LSM Lingkungan?
0 comments

Sukses dengan SKS (Sistem Kredit Semester atau Sistem Kebut Semalem!!)

Supaya sukses menghadapi ujian, idealnya sih, kita mempersiapkan diri dengan belajar dari jauh-jauh hari. Faktanya, karena nggak sempat (atau malas!), kadang kita baru belajar menjelang hari-H dengan Sistem Kebut Semalem. Padahal nih, rasanya mustahil bisa memasukkan banyak materi dalam waktu singkat.

Tenang . . untuk mendapatkan nilai bagus, sebenarnya nggak mustahil kok, asal tahu triknya.


Singkirkan Buku, Baca Makalah

Makin tinggi semesternya, buku cetak atau text book yang digunakan biasanya juga makin tebal! Boro-boro bisa hafal seluruh materi di dalamnya, untuk baca hingga tuntas saja belum tentu keburu. Pas baca pun, biasanya kita bingung sendiri karena semua materi kayaknya sama penting. Belum lagi, kalau bukunya menggunakan teks bahasa asing. Duh! Daripada bingung, belajar dari makalah yang diberikan dosen atau dari catatan kuliah. Biasanya yang tertulis di makalah dan catatan merupakan inti mata kuliah.

Cek Jam Cerdas

Setia orang punya jam cerdas berbeda-beda – ada yang merasa otaknya bisa bekerja lebih maksimal di pagi buta, sedangkan lainnya malah baru on di malam hari.
Kalau termasuk golongan yang Cuma bisa konsen di pagi hari, ya jangan memaksakan begadang hingga larut. Mendingan tidur cepat, lalu bangun pukul dua pagi untuk belajar. Lain halnya bila kita termasuk yang cemerlang di malam hari. Begadang boleh, asal nggak bangun kesiangan dan telat sampai kampus.


Selamat menempuh ujian, Good Luck!

0 comments

Jejak hujan pagi ini membuatku tersenyum

Tersenyum akan suasana pagi yang sejuk
Tersenyum akan kocaknya penjual nasi uduk
Tersenyum akan ramahnya tukang kebun kantor

0 comments

Buktikan Kalau Kita Peduli Lingkungan

Jadi aktivis lingkungan? Yupi, kita bisa kok, mari kita mulai melestarikan lingkungan sekitar kita terlebih dahulu. Yang sederhana aja dulu. Karena kalau bukan kita – penduduk bumi ini – yang mau menyelamatkan bumi, siapa lagi?



Bersih - Bersih

Bersih itu sehat, bersih itu indah, bersih itu nyaman. Makanya, ngapain nunda, sih?
Buruan deh, bersih-bersih halaman dan selokan rumah. Singkirkan sampah yang menggunung, basmi daerah yang tergenang air, dan kuras tempat penyimpanan air.
Tindakan ini tidak hanya berguna untuk menghindarkan kita dari penyakit demam berdarah dan penyakit lainnya, tapi juga bisa membantu mencegah banjir. Malah kalau beruntung kegiatan bersih-bersih bisa menghasilkan juga. Jual botol bekas, koran jadul atau besi tua yang tidak terpakai.

Tanam Satu Tumbuh Seribu

Tahu sih, hari gini kalau bukan karena hobi, rasanya malas banget mau bercocok tanam.
Yakin deh, semua orang bisa berkebun. Lagipula merawat pohon itu mudah. Kalau malas menyirami tanaman, mending kamu tanam pohon di musim hujan, supaya air hujan yang mengguyurnya. Asal tau aja nih, merawat pohon juga nggak serumit tanaman hias, dia bisa merawat dirinya sendiri, bahkan bisa menghasilkan buah yang bisa kita nikmati.

Pakai Air Secukupnya

Meski air bukan sumber daya alam yang terbatas, kalau mengeksploitasinya secara berlebihan, nantinya kita akan kehabisan air (bersih).
Contoh sederhananya nih, cuci baju seminggu sekali biar nggak boros air, atau memaksimalkan daya kerja mesin cuci. Kalau si mesin maksimal mencuci lima kilo baju, ya masukkanlah lima kilo baju.

Hemat Listrik, Hemat Biaya

Tahu sendiri, kan sekarang ini semua serba pakai listrik mulai dari komputer, lampu, televisi, bahkan kompor.
Dengan berhemat listrik, selain bisa irit biaya, secara nggak langsung kita ikut melesterikan lingkungan. Saat ini sebagian pasokan listrik kita masih dihasillkan mesin yang menggunakan bahan bakar yang berasal dari minyak bumi yang terbatas. Mesin pembangkit listrik juga membuat polusi udara, mengurangi listrik = mengurangi polusi.

Lama - Lama Jadi Bukit

Suka buang bungkus permen sembarangan karena nggak menemukan tempat sampah?
Kita memang hanya membuang satu bungkus permen. Tapi kalau ada sejuta orang yang berpikiran sama, jumlahnya jadi satu juta bungkus! Kalau memang nggak bisa menemukan tempat sampah, simpan saja dulu sampai ketemu tempat sampah.

Daur Ulang

Mendaur ulang kertas bekas adalah satu bentuk pelestarian alam paling penting.
Berapa banyak pohon yang ditebang untuk menghasilkan satu rim kertas. Karena itu, jangan langsung membakar tumpukan koran, majalah, tugas kuliah yang sudah kadaluarsa. Sebaiknya kasih saja ke pemulung.

Cermat Pilih Produk

Memilih produk sehari-hari yang ramah lingkungan bisa menjadi kontribusi kita.
Kita bisa melestarikan lingkungan dengan memilih produk yang dikemas kertas daripada plastik, atau memilih bahan-bahan kebutuhan yang bahannya tidak merusak lingkungan, dan kemasannya bisa di daur ulang.
Kita juga bisa membawa tas sendiri, ketika berbelanja, sehingga mengurangi penggunaan plastik.

Kelihatannya memang sepele, tapi sudah bisa nunjukkin peran kita dalam menyelamatkan lingkungan.
 
;